Bangun pagi hari ini tak berbeda
dengan pagi pagi sebelumnya, saklar dispenser ke mode ON dan tunggu 15 menit
untuk bisa mencampur 1 ½ sendok gula dengan sariwangi,. TV akari 14 inc milik tetangga
Kost juga sudah ikut ikutan ke mode ON, sambil otak atik Inbox di HP nokiaku
sembari sesekali cari cari chanel yg pas untuk liat berita pagi ini. Ingatanku kembali
ke kejadian semalam yang terjadi di kosanku,. Tiga pintu kamar tetangga kosanku
di rusak maling, Alhamdulillah pintu kamarku tidak di rusak karena memang tak
pernah saya kasih kunci atau gembok dari luar,hehehe.. maling juga pasti kecewa kalo masuk ke kamarku,
karena isinya Cuma perlengkapan tidur, baju, celana dan setumpuk buku dan
makalah2 usang.
Chanel tv yang saya pencet dari 6
hingga kembali ke 6 lagi sirannya B2T alias beda beda tipis, semuanya hanya
berital PEMILU dan Iklan. akhirnya Tv kembali OFF dan Laptop Sonny Vaio
pinjaman harus ON..
Tentunya di kolom addres bar yang
petama saya ketik adalah www.Facebook.com.
Kolom berandapun tak jauh beda dengan berita pagi ini di Tv local, status teman
tmanku juga masih tentang PEMILU dan serangan Fajar. Ah jadi malas komen.. mending liat liat
persiapan Timnas U19 jelang tour timur tengah yg pertandingannya di mulai hari
ini… “waooo” ternyata head Coach om Indra Syafri sudah botak dan tak berkumis.heheheee
Lagi asyik googling tetangga yang
baru bangun lansung basa basi dengan dialek Makassarnya, “ apa ko bikin sodara,
ndak pergi ki coblos ?” saya menjawab dengan santai “ndak terdaftar ka’ !!” dia
balas “kodooong” (kasihan dengan nada mengejek). Seketika saya jadi merasa
tidak di akui sebagai warga Negara,. bagaimana tidak . Harusnya pagi ini (rabu
9 april 2014) saya juga ikut berpesta dan merayakan acara yang datang lima
tahun sekali ini, namun apa daya, Kartu Tanda penduduk senilai Rp 250.000 di
dompetku tak punya kekuatan untuk menghitamkan ujung jari kelingking di Tempat
Pemungutan suara Kelurahan Ballaparang kecamatan Rappocini Kota Makassar.
Saya jadi teringat salah satu
video di youtube yang menayangkan tentang wagub DKI Jakarta Om AHOK yang
berdebat dengan Anggota DPR komisi berapa saya lupa, tentang sistem PEMILU, dia
mencontohkan sistem Pemilu di Australia yang memanfaatkan ITC untuk memudahkan
para pemilih untuk menyalurkan Haknya.kalau system seperti itu di berlakukan di
Indonesia Mungkin hari ini ujung jari kelingking saya juga bisa kena tinta
hitam sebagai tanda saya adalah Warga Negara yang baik yang marayakan pesta
Hari ini.
Tapi kenyataanya infrastruktur
ITC yang di bangun PEMDA di daerahku dan daerah daerah lain di Indonesia yang
budgetnya sampai miliaran rupiah, lebih banyak di gunakan hanya untuk
Facebookan, twiterran, ngeyoutube, dan sedikit nyari2 tugas kuliah, serta
googling info terhangat. Hanya sebatas inikah investasi miliaran rupiah oleh
PEMDA dan Kementriannya pak Tifatul sembiring di manfaatkan.??. saya rasa
tidak, masih banyak manfaat lain dari pengadaan infrastruktur itu, tapi kenapa
untuk pesta besar yang hanya ada lima tahun sekali ini infrastruktur ITC ini
tidak di maksimalkan,. Apakah SDM kita minim? Saya rasa juga tidak, hampir tiap
tahun ratusan bahkan ribuan Sarjana computer jadi pengangguran . yah begitulah negeri
tercinta ini dengan para pengambil keputusannya.. harusnya di era digital ini
mereka bisa melihat manfaat dari ITC , atau jangan2 mereka para wakil rakyat
juga hanya mengerti situs jejaring social dan situs 18 + :)
0 komentar:
Post a Comment