dalam kelam bayang-bayang dini hari musim semi
kau berikan maut dan waktu bagai nina bobo sebuah ayunan
pada sebuah kursi taman yang warnanya selalu pucat
dan larut malam di Amsterdam
serupa ruang kematian di atas langit
yang menjelma samudera kesunyian
dari sisa gerimis di sekat pipimu
“aku tak ingin melepasmu pergi”
erangmu bagai akrobat seniman jalanan
yang menirukan adegan petualangan peter pan
dari sebuah buku yang dulu kau kirimkan padaku
dengan sampul biru bergambar hatimu
kau tahu Yohana, sejak pertemuan itu
aku tak pernah bisa pergi, sebab airmatamu memanggilku
bagai lentik hujan di atas buiksloterkanaal
yang memanjakan sepasang angsa
dalam kerinduan yang tamat
dan malam ini Yohana, kutunggu di tempat biasa
hingga kau tiba dalam segala dan tiada yang tersisa
selain aku, kamu dan cinta
DINO UMAHUK
Ternate, 22 November 2013
0 komentar:
Post a Comment